Pages

Sastra Bebas Headline Animator

Selasa, 16 April 2013

Dimana Darahmu???


Dimana Darahmu???
Darahmu Lambat Laun Mulai Pergi Meninggalkan Tubuhmu
Aku Sendiri Tidak Mengerti Di Akibatkan Oleh Apa?
Apakah Karena Terapi ARV Mu?
Atau Oleh Sebab Yang Lainnya?
Aku Tidak Tahu Namun Yang Aku Yakini Itu Di sebabkan Oleh Terapi ARVmu.

Darahmu Janganlah Pergi Meninggalkan Tubuh Kekasihku.
Sebab Tanpamu Kami Tidak Akan Hidup
Darah Dimanakah Engkau?
Karena Aku Tidak mau di Salahkan Olehnya,
Hanya Karena Kehilangan darah aku Harus Bertanggung Jawab Dalam Kehidupan Yang Lainnya.
Aku Butuh darah...
Untuk Mengembalikan Kesehatan Kekasihku...
Tuhan Lindungilah Yuli
Berikanlah darahmu untuk kehidupannya.

Andai Saja Golongan Darahku Serupa Dengannya
Aku Tidak Peduli darahku Bisa Di Terima Atau Tidak, Meskipun aku Sendiri Tahu Bahwa Darahkupun Mengandung Virus yang Sama.
Dimanakah Darahmu Tuhan???
Janganlah Engkau Menjauh dari Tubuhnya
Sebab Engkaulah Kehidupan Selanjutnya.
Sebab masih ada anaknya yang harus dirawat.
Darahmu bukan darahku walaupun warna darah kita tetap sama tetapi beda untuk fungsinya.
Maafkan aku kasih... Aku belum mampu berbuat sesuatu yang berguna untuk kehidupanmu
Tapi satu yang aku yakini suatu saat nanti pasti akan indah pada waktunya. Amin.

Ambarawa 25 Januari 2013

Hari Hitamku



Hari Ku Sepi...
Oleh Awan Hitamku
Yang Menggelapkan Kehudapanku Sendiri.
Aku Menyerah Tuhan,
Aku Menyerah di Kejar-Di Kejar Oleh Bahayaku Sendiri

Aku Tak Tahu Lagi, Kemana Harus Berlari
Selain Hanya Ke Tempat-MU

Aku Sadar Hanya Di Saat Susah Aku Selalu Menghampiri-Mu
Sedangkan Disaat Baik-Baik Saja Aku Lupa.

Tetapi Aku Juga Tahu,
Hanya Engkaulah Yang Mampu Menyelamatkan Kehidupanku dari Segala Macam Marabahaya.

Angin Semakin Kencang Menggoyangkan Kehidupanku
Hingga Aku Harus Terjatuh Berulang Kali Di Lubang Yang Sama,

Aku Ingin Pulang Ketempat Yang Damau dan Tentram.


Malam Hujan...

Malam Hujan, Hampir Setiap Malam Hujan
Dingin Menyelimuti Malam-Malamku...
Darah Panas Menjadi Membeku

Panas Akan Gerakan Yang Tak Pernah Usai Dalam Hidupku
Membeku Karena Terbungkam Oleh Peraturan Negeri Sendiri

Malam Hujan...
Tidak Sederas Tadi, Kini Suara Rintiknya Merdu
Mengalunkan Melodi Suara Alam...

Antara Suara Kodok... dan Suara Rintik Hujan

Suara Kodok Yang Bersahutan Layaknya Suara Lantang Yang Tak Pernah Dibuktikan
Suara Rintik Hujan Yang Merdu, Bagaikan Sayatan Terhadap Kehidupan Ini...

Dimanakah Gerangan, Gerakan Yang Sebenarnya???
Gerakan Untuk Memulihkan Kehidupan Dalam Berbangsa???

Program-Program Atas Nama Rakyat, Terkikis Oleh Para Koruptor
Di Ambil Darah Kami, Oleh Para Penguasa Kehidupan Di Atas Bumi Pertiwi

Hujan Terus Mengguyur Meskipun Rintik Di Malam Yang Penuh Gelisah Ini


Ambarawa, 16 April 2013