Pages

Sastra Bebas Headline Animator

Jumat, 30 Maret 2012

"PaGi Untuk Tanah RencongKu"

Di Pagi Yang Sejuk Setelah Semalam Suntuk
Hanya Berteman Dengan Nyamuk
 Membuat Aku Mimpi Buruk
 Dan Aku terpuruk karena pikiran belum juga mengantuk
Aku Lelah dengan Malam Ini
Sebab Malam ini Adalah Malam Yang Penuh Dengan Penghakiman Diri... Akankah Tidur Di saat Matahari mulai Terang?
Akankah Binasa Di saat Jiwa Tak Tenang?
Dimanakah Hari Yang Menjadi Tempat Untuk Istirahat
Dimanakah Damai Sejahtera Ketika Bunga Sumatera di Kuasai Oleh Kapitalis?
Haruskah Ganja Dijadikan Obat Medis?
Bukankah Seharusnya Ganja DiJadikan Obat Sejahtera bagi Rakyat Rencong?
Bumi Pertiwi Yang Tandus...
Daun Hijau Yang Di Bumi Hanguskan
Dan Pagi pun Menjadi Panas
Sebab Tanah Ganja Dijadikan Tambang Gas Bumi
Tanah Rencong Tak Lagi Menggonggong
Apalagi menggigit
Ketika Tanah Suburnya
Diperebutkan oleh Pengusaha Kapitalis dan Penguasa yang cemburu






Semarang 31/03/12 : 06.37 WIB

Malam yang Temaram


Malam yang temaram
Jiwa sunyi dan terdiam
Tak mengerti apa yang di idamkan
Sebab mimpi-mimpi tak tentu pijakannya
Salah langkahkah kaki bergerak
Sebab tak terdengar jantung berdetak
Terhimpitkah hidup oleh ketiak
Sebab yang terdengar hanya berteriak

Malam yang temaram Bulanmu pun tak terang
Mendungkah menutup cahayamu Atau Polusi Pabrik yang membuat engkau tak bersinar
Malam yang temaram
Kita berdua hanya terdiam...




Semalam di Semarang Akhir Maret 2011

Kamis, 29 Maret 2012

Pagi YAng Berlalu...

Terlalu cepat pagi ini berlalu... Semua rasa tidak seimbang, melihat kehidupan rakyat yang mulai keras NAmun apakah negara akan tinggal diam? Dan apakah akan tetap menaikan jumlah rakyat yang miskin... Kita lihat saja apa yang terjadi, Pagi pun berlalu suasan diperjalanan terasa tegang, disetiap trotoar ada manusia lain yang meneriakan anti kenaikan BBM Mengapa negara yang begitu banyak hasil buminya ikut pula dikendalikan harga minyaknya. Kini BBM lebih mahal daripada harga Emas, Mungkin nanti air dan nasi menjadi lebih mahal juga, sehingga rakyat kekurangan gizi

Sabtu, 24 Maret 2012

Bunga Bakung

Aku sudah terbangun, seperti hari kemarin yang berlalu
Terkurung dalam Mimpi buruk yang panjang
Ketika sadar aku bingung berada dimana?

Kemanakah harus memulai kehidupan?
Malaikat di Jiwaku pun ikut Terbelenggu
Aku Seperti Mati dalam Hidup

Bunga Bakung Yang Hijau
Engkaupun Terkurung Oleh Semerbakmu
Akupun Terseret Akibat Mencintai Tuhan

Sang Pencipta, Mengapa Bunga Bakung Begitu Berbahaya
Bagi Manusia Yang Menikmati Keindahannya
Namun Penguasa Melarangnya
Irikah Mereka?
Atau Serakahkah Mereka?

Hingga Tak Pantas Anakmu Menikmati Keindahan Bunga Bakung

Di Dalam Sempit

Di Dalam Sempit, Aku Terus Termenung
Melihat Sekitar Yang Terkurung
8 Meter kali 5 Meter, Terisi 50 Orang Seperti di Paksa di Tampung
Cebongan Langkah Kedua Yang Tertawan.

Tidur Pun Saling Mengerti
25 Orang Tidur 25 Orang Berjaga
Menjelang Shubuh, Kami Pun Diberi Istirahat
Ruang Yang Sempit Didalam Pikiran Yang Sempit

Menanti Sebuah Fakta
Didalam Nyata yang Tak Pernah di Anggap Nyata
Menolak Terkurung
Sebab Uang Banyak Memeras Kaum Kami

Ditinggikan Kastanya diantara Kejahatan
Di singkirkan Fasilitasnya Diantara Kebanggaan
Semua Terkurung Dalam Sempit

Pikiran Yang Sempit
Jiwa Sempit
Hukum Yang Sempit
Ruangan Yang Sempit
Mimpi Yang Sempit

Senin, 19 Maret 2012

Tak Tentu Arah

DimanaKah Jalannya?
APakah Kamu Terang itu?
APakah Kamu Yang Telah Menebusnya?
Tapi Mengapa Jalanku Banyak Kerikil Tajam Ketika Aku Mengenalmu?
Kenapa Aku seperti Orang Tersesat Disaat aku Percaya Kamu.
Engkau Kah Para Maha Itu...
Dimana Malaikatmu Bukan Lucifer Yang Selalu Menggodaku

Namun Kini aku Tahu Disaat Aku Tak Tentu Arah
EngkauLah Tempat Damai Itu
Disaat Aku Ingin Dimenangkan Engkaupun Bertindak
Disaat Aku Sekarang ini Semua adalah RencanaMu

Tak Ada Yang TAk Tentu ARah
Hanya Jalan Kepadamu AKu Dengan Cara Yang Berbeda

SEmarang 15 MAret 2012

Kamis, 15 Maret 2012

Kematianku

Aku akan hilang bersama bayang-bayang...

Tuhan dengan malaikatnya hanya melihay aku berjalan tertatih dan sendirian diantara kegelapan kehidupan, kehidupan yang menghancurkan dan merampas semua kebahagiaan dan kebersamaanku dengannya...

Mimpi-mimpi tak akan lagi pernah tergapai... sebab kehidupanku tertutup oleh keterasingan dan ketersingkiran...

kesendirian dan keterasinganku akan menjadikan aku apa? tak pernah mampu menjadikan aku apa-apa selain melihat kematianku sendiri dan aku merasakan ketakutan diri ini...

Dan menunggu kematian datang, sebab jalan ini sudah terasa berat dan sangat jauh jika kembali masa yang terang...

Tak mungkin lagi aku mendapatkan kehidupan damai... sebab semua penyakit telah menyerang seluruh tubuh ini menjadi habis...

Orang-orang membuat aku menjadi terasingkan oleh dunia dimana tempat aku dilahirkan, hanya kebencian terhadap semuanya yang ada padaku...

hanya kemarahan yang ada setiap melihat orang-orang yang katanya akan peduli terhadap kegelapanku... Namun semua itu hanya kata-kata yang lahir dari ambisi orang-orang berjiwa penjajah...

Maka kami, aku hanya memiliki harapan lebih baik mati dari pada hidup diantara tirani yang tak bisa berubah dan tak mampu kutumbangkan dengan sendiri...

Hidupku kini menjadi sesak...
terhimpit oleh kelamnya harapan yang dirampas

Kini tangisku tak lagi mengeluarkan air mata, air mata ku menjadi kering membeku, suara pun tak mampu kukeluarkan, kecuali hanya keluar melalui tulisan-tulisan yang ada...

Hidup yang memiskinkan...
hanya memerdekan diri atau kematian yang menjadi harapan kehidupan...