Pages

Sastra Bebas Headline Animator

Senin, 21 Maret 2011

Terabaikan Oleh Maut

Serbuk mimpi menjadi embun wangi
Mengalir dalam nadi-nadi kehidupan
Terbawa arus gelombang darah
Terbang tinggi diatas awan bersama kenikmatan

Malaikat maut telah menanti
Selalu siap membawa pergi ke angkasa
Namun bisa juga kebawah bumi paling dalam

Asap rokok kembali membawa terbang jauh khayal
Tak peduli lagi darah keluar dari tempatnya

Dalam baringku menembus langit-langit
Tembok dan atap bukan lagi menjadi halangan

Dilarutkan lagi serbuk mimpi
Tertancap dalam nadi, darah menghitam
Mimpi telah hilang
Kegelapan telah datang
Malaikat maut tertawa melecehkan

Namun infus Rumah Sakit Mengembalikan sadar
Malaikat maut terdiam

0 comments:

Posting Komentar