Kemiskinanku Membuat Mata Hati ku Menjadi Gelap
Semuanya tak bisa lagi
dilihat
Siapa lagi yang harus ditikam dan direbut kesejahteraan
Walau terkadang orang-orang yang kita kenal menjadi korban kemiskinan...
Demi bertahan hidup diatas sebuah negara yang kaya raya mencari nafkah dengan segala resikonya, entah itu penjara, amukan massa,
ataupun putusnya tali perteman kita.
Sebab perteman tidak mengenal miskin
dan kaya
Namun yang terjadi kekayaan tetap saja menindas
Melecehkan orang-orang yang tak pernah mendapatkan kesempatan untuk
mencapai kesejahteraan
Tapi apa daya teriakan ingin bertahan hidup
lebih kuat dibanding kekuatan tali pertemanan kita,
Sebab makan adalah
kehidupan agar tetap bisa bernafas di gelapnya dunia yang aku jalani
sekarang, Kegelapan sistem yang memiskinkan sebagian rakyat membuat kaum
miskin berontak dengan caranya masing-masing, namun tetap saja
minta-minta bukanlah yang lebih baik dari pada melakukan kriminalitas
kepada siapapun dengan tanpa pandang bulu, kekejaman profesional
kriminalitas lebih berharga dari pada melakukan kegiatan meminta-minta
dipinggir jalan, tapi menurutku terserah apapun yang dilakukan oleh kaum
miskin aku tidak peduli terserah caranya masing-masing untuk bertahan
hidup, karena yang aku tahu aku sedang memikirkan bagaimana besok aku
dan keluargaku bisa makan agar tetap bisa menikmati hidup, pendidikan,
kesehatan maupun tempat untuk kami merebahkan diri ini?
Masih berapa
abad lamanya lagi kegelapan menghantui kaum miskin negeri ini,
ketidakadilan yang tak berhenti melingkarinya, yang kaya tetap akan
terus menjadi kaya raya yang miskin akankah tetap miskin? Miskin harta
dan jiwa sehingga kegelapan semakin menjadi Tirani melalui sistem yang
dibuatnya para penguasa terus mengorbankan rakyatnya sendiri, hukum yang
belum berpihak, kesehatan yang menjadi komoditas, pendidikan menjadi
barang yang sangat mahal,
Lalu? pantaskah semua orang mempunyai mimpi
dan cita-cita? Tak tahu lah, jika semuanya seperti ini itu adalah uang
dan uang, kita tetap tak bisa bermimpi mempunyai teman yang baik, tak
bisa bercita-cita menjadi seperti yang kita inginkan, tak bisa
mengontrol agar tak melanggar hukum dan yang terjadi tetaplah kita berada
dilingkaran kegelapan yang kita sendiri tak tahu berapa lama lagi
Cahaya Keadilan dan Kesejahteraan dialami oleh garis keturunan kita
nanti, dan kita juga tak bisa diam, tak lagi harus bertengkar diantara
suami yang tak mampu kasih uang kepada istrinya untuk dapur mengebul , dan
seorang istri masih harus menunda mimpi dan harapanya untuk tampil
cantik karena Make Up dihadapan suami tercintanya.
Karena saat sekarang
turun ke Jalan untuk meneriakan ketidakadilan ini, untuk merebut hak-hak
yang telah dirampas karena tak seharusnya kita menjadi miskin, tak
seharusnya kita tak bisa makan, tak seharusnya kita tak bisa sekolah,
juga tak seharusnya kita tak bisa berobat ke rumah sakit.
Kita
seharusnya bisa dan mendapatkan semua itu, kita semua bisa kembali
bermimpi, bercita-cita, memakan masakan istri kita yang kita makan
bersama anak-anak kita dan Setiap Wanita bisa tampil cantik untuk
suami-suaminya, dan Juga tak ada lagi pengkhianatan pertemanan.
Itulah
diantaranya yang harus kita rebut kembali sebab masih banyak seharus
yang menjadi hak kita, jika negeri ini mencintai keadilan dan
kesejahteraan rakyatnya mungkin kita tak akan berteriak dimana-mana dan
tak juga turun kejalan hanya untuk menunjukkan bahwa kita kecewa
kepadanya, Namun disini dinegeri ini kita harus merebutnya kembali.
Janganlah Diam saatnya kita satukan suara, satukan tujuan agar mimpi
dan cita-cita kita bisa kita rebut kembali, karena kita juga tidak ingin
terus-menerus melakukan kegiatan meminta-minta dipinggir jalan dan lampu
merah jalan, juga tidak ingin kriminalitas menjadi cara-cara kita untuk
bertahan hidup sebab kami juga mencintai manusia lainnya, jangan lagi
ajarkan kami untuk merampas hak orang lain sebab penguasa dan kaum
miskin sama-sama miskin, sama-sama melakukan kegiatan meminta-minta dan
kriminalitas, kami miskin harta namun penguasa miskin jiwa, pelaku
kriminal berdasi secara sistematis dan melindungi dirinya dari hukum karena
mereka berkuasa, kita hanyalah pelaku kriminal jalanan yang tak lepas
dari segala ancaman hukum.
Inilah Kegelapan dan Kemiskinan ada dimana-mana bahkan menjadi lingkaran yang gelap!!!
Kita
Tunggu Perubahan untuk lepas dari lingkaran Setan ini, hanya satu yaitu
melalui perlawanan membongkar tirani para penguasa negeri ini....
skip to main |
skip to sidebar
Pages
Sastra Bebas Headline Animator
Rabu, 11 April 2012
Kemiskinan dan Kegelapan
Posted by
SastraBebas
at
09.45
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Labels:
Opiniku
Cari Blog Ini
About Me
Link Yang Di Ikuti
Label
- Bebas Bicara (11)
- Belajar Menuangkan (8)
- Kampanye (1)
- Opiniku (10)
- Pengalaman Hidup (1)
- Prayer (4)
- Renunganku (2)
- sastra (62)
Entri Populer
-
Selasa, 23 Desember 2008 Tanggal 24 Juni 2008 pukul 23.30 WIB, istriku Citra diperutnya merasakan mulas-mulas dan mengeluarkan cai...
-
Jiwa yang telah lelah melangkah Namun tak ada tempat perisitirahatan Terpaan angin selatan menghempasakan ...
-
Merah Mawar Merekah Dalam Warna Darah.... Daunnya Mengering dan Mati... Hanya Cinta Yang Mengembalikan Putik Hijaunya... Merah Mawar Yang Ma...
-
Tadi aku merasa gelisah dan takut, entah kenapa perasaanku selalu dihantui ketakutan-ketakutan yang tidak pasti, padahal ketakutan yang m...
-
Ditanah airku yang tercinta situasi kini kian merajalela, Seorang anak hidup didalam kegelapan hanya karena sebuah impiannya tidak tercapa...
-
Kurt Donald Cobain adalah pemimpin Nirvana, multi-platinum band grunge yang mendefinisi ulang suara tahun sembilan puluhan. Cobain lahir p...
-
Terlalu Dini Mengerti Arti Perjuangan Hidup Kita Ketika Cinta, Kita lalui dengan Jarak yang sangat Jauh Apakah kita akan Bertahan demi...
-
Anjing terus menggongong diantara kehidupanku membuat telinga dan hati tak kuasa menahan amarah... Ingin kuteriakan dirimu bersama kemuna...
-
"Puisi Gelap" By : Fals langit gelap, jutaan gagak hitam memenuhi langit datang dari goa-goa yang gelap ...
-
Imajinasi terbang melayang tak tentu arah. Cinta, cita dan harapanku seakan menjadi segumpalan awan putih. Yang melayang lalu...
Sastra Bebas
Blog Archive
-
▼
2012
(70)
-
▼
April
(17)
- "Yang Hilang"
- Jiwa Yang Kosong
- Bosan Dengan Kenyataan
- Maafkan Aku Kawan
- Takut dan Gelisah
- Orang Biasa Kehidupan Tak Biasa
- Hukum Di Negeri Dongeng
- TerJebak
- Mimpi-Mimpi Yang tak Pernah Terlihat
- Khayalku Di Ruang Gerakku
- Melukai Hari
- Ribut, Ramai, Ribut
- Cerita Kakek
- Pengkhianatan VS Diri Sendiri
- Kemiskinan dan Kegelapan
- 13 Tahun
- Doa Ku
-
▼
April
(17)
Statistik
Dianozky Sastra Bebas. Diberdayakan oleh Blogger.
0 comments:
Posting Komentar