Pages

Sastra Bebas Headline Animator

Selasa, 22 Mei 2012

Siapa Penindas?

Hari yang cerah untuk memulai kehidupan aku merasakannya tanpa beban kali ini, semua renungan-renunganku telah kusikapi dengan kemampuanku agar juga tidak merusak tubuhku, ternyata memang aku tidak bisa merubah peradaban yang telah terbentuk ratusan tahun lalu bahkan ribuan tahun.
Aku hanya mencoba berada dijalanku yang kupandang bahwa ini adalah benar, tapi sekali lagi sulit untuk merubahnya karena memang manusia sudah bentuk oleh sistem agar mereka, kita mengejar uang. Memang itu bukan segala-galanya tapi nyatanya memang itulah yang dikejar…
Aku akan tetap melangkahkan kakiku dan tak akan pernah mengubah apa yang telah kuyakini juga, meskipun aku tidak bisa mengubahnya bukan berarti aku harus mengubah idealismeku.
memang banyak orang bicara “jangan bicara idealisme tapi berapa banyak uang dikantong kita” (Iwan fals).
Saya kira itu hanya pantas untuk orang-orang yang tamak, dan tak akan pernah aku menjualnya sebesar apapun tidak akan. karena aku hanya akan bicara mengenai keadilan untuk orang-orang yang tertindas dan juga aku akan mengungkapkan para penindas itu.

Pengusaha : menindas rakyat untuk meraih keuntungan besar, tenaga, pikiran, materi, moral dan mental rakyat diperas tanpa ampun.
Tanahnya diambil untuk dijadikan komoditas yang tanpa dipikirkan dampak sosial dan lingkungannya.
Orang pribuminya menjadi pengemis diatas tanahnya sendiri, mau minum, makan, berak, kencing harus mengeluarkan uang.
Tanah hijau menjadi gurun yang panasnya menyengat, dampak polusi juga menyebabkan masyarakat menjadi penyakitan.
Rakyat tidak bisa melawan karena pengusaha dilindungi oleh pemerintah melalui undang-undang.

Pemerintah : memperbudak rakyat untuk mengikuti peraturannya yang katanya ini untuk kepentingan rakyat tapi tak pernah ada bukti bahwa kita sejahtera.
Kita dibungkam baik dalam suara, bahasa tubuh maupun pikiran karena pemerintah hanya milik golongan/ partai-partai politik yang menguasainya.
Maka kita yang golongannya rakyat kecil akan dibumi hanguskan oleh sistem mereka.

Militer/Polisi : membunuh, menangkap, perang, memenjarakan, kita benar-benar berada didalam mafia kekuasaan yang dimana kita akan dijadikan korbannya untuk dikambing hitamkan dari setiap semua masalah yang ada dinegeri ini.
Dan Militer/Polisi dengan seragamnya tanpa gentar dan rasa perikemanusiaan memerangi kita.
Seharusnya kita sadar bahwa mereka lah yang membuat kita saling bertengkar, kita hanya orang yang tertindas.
Seharusnya kita bersatu melawan ketidakadilan tersebut, hanya kematian yang dapat mengakhiri perjuangan Kita dan generasi kita yang akan meneruskannya untuk mendapatkan kemerdekaan yang sejahtera

Untuk Kita Semua….



Yogyakarta, Desember 2008

0 comments:

Posting Komentar